Potret Pete Best pertama menunjukkan pose menyampirkan senapan, sebelum mengokangnya. Kemudian Pete Best berdiri dekat dermaga pelabuhan; kedua lengannya mengangkat seikat belut, sepertinya berisi belasan ekor. Pete… Read more “Memotret Pete”
Tag: mini-story
Pujasera(m)
Abaikan wejangan dokter untuk olahraga sesering mungkin dan duduk-duduk bercamilan sejarang mungkin, ambisinya menjadi manusia terberat di dunia justru dimulai dari duduk di depan televisi. Mula-mula matanya… Read more “Pujasera(m)”
Jakarta Tanpa Kata Kerja
Gelap Jakarta, pengumuman tak tuntas. Tak boleh lagi, layanan jual-beli begini, di minimarket. Lewat internet saja. Semua lewat internet. Semua sudah di internet. Kaset tua, sayuran segar,… Read more “Jakarta Tanpa Kata Kerja”
Es Cokelat Mick
Sejak Mick dititipkan sekamar dan seranjang denganku, aku selalu bermimpi aneh. Sudah empat malam berturut-turut. Di dunia mimpi, aku dan Mick sama saja dengan versi dunia nyata,… Read more “Es Cokelat Mick”
Kisi-Kisi Ujian Akhir Gelar Presiden
Kuis: Yuk Ukur Kemampuanmu dalam Membangun Sebuah Negara! Survei dari Nelson mengemukakan bahwa 53% dari kaum pria kalangan atas di era 2210-an ini bercita-cita mendirikan negara… Read more “Kisi-Kisi Ujian Akhir Gelar Presiden”
Biar Kekallah Kami di Bumi
Seratus lima puluh Desember yang lalu, Kakek pernah mengajariku mengenali Natal dengan mengamati butir salju yang berkejaran turun. Ia membuka mulut. Lantun perlahan dan tatapan purbanya kubalas dengan decak… Read more “Biar Kekallah Kami di Bumi”
Siang dan Malam
Kami tutup jam sepuluh. Luka itu terbuka jam sepuluh lewat lima. Awalnya tidak sakit, seperti biasa. Tanganku tergelincir saat merapikan piring dan cangkir. Garpu dan pisau berdentingan… Read more “Siang dan Malam”
Adam yang Disempurnakan
Ganjil. Ini benar-benar ganjil. Dua tangannya, yang seharusnya hangat di telapak, melandai di belikat, menangkup bahuku. Justru sengat dingin yang kurasakan. Tak mau pergi-pergi. Semua berawal dari… Read more “Adam yang Disempurnakan”
Mense Terribilis
Bukan warna campuranku lagi yang kukhawatirkan. Bukan kanvasku lagi. Awalnya aku cuma tak ingin mengecewakan Lucy. Perintahnya jelas, masih begitu sampai hari ini setelah dua tahun berselang.… Read more “Mense Terribilis”
Aku, Kamu, dan Lidahmu
Dulu sekali, aku sudah lupa berapa tahun yang lalu. Menurutku, kamu pintar bicara; buktinya aku saja bisa kaubuat terpana. Sementara menurutmu, aku begitu sempurna; meskipun aku tahu… Read more “Aku, Kamu, dan Lidahmu”